Masa Depan TikTok AS Berada di Tangan Trump

Sebuah agensi berbasis di Berlin, Pro & Me, yang mengembangkan strategi untuk perusahaan-perusahaan besar di platform TikTok, menyimpulkan bahwa meskipun Amerika Serikat (AS) melarang aplikasi tersebut, permintaan terus kuat.

Pelarangan TikTok di AS

• Tanggal Penting: Mulai 19 Januari 2025, ByteDance, perusahaan induk TikTok di Cina, diwajibkan untuk menjual anak perusahaannya di AS atau menghadapi larangan pemasaran. Keputusan ini diambil karena dugaan keterkaitan ByteDance dengan pemerintah Cina.

• Banding dan Klaim Kebebasan Berekspresi: ByteDance mengajukan banding ke Mahkamah Agung AS dengan mengutip isu kebebasan berekspresi. Mereka juga menyangkal intervensi langsung pemerintah Cina, meskipun laporan menunjukkan sebaliknya.

Persidangan dan Kritik

• Perdebatan di Peradilan: Persidangan perdana digelar pada 10 Januari 2025. Kritikus, termasuk pendiri konsultan digital Strand Consult, John Strand, menyatakan kekhawatiran akan akses pemerintah Cina terhadap data.

• Kepemilikan dan Pengaruh Cina: Meskipun ByteDance mengklaim separasi antara unit Cina dan TikTok, laporan menyebut hubungan erat di antara keduanya, menimbulkan pertanyaan.

Dampak dan Kelanjutan

• Pengaruh Politik dan Larangan di Negara Lain: TikTok memainkan peran politik di berbagai negara. Selain AS, India dan beberapa negara Eropa, termasuk Rumania, telah mengalami larangan atau penyelidikan terkait campur tangan politik dan keamanan.

• Tindakan di Uni Eropa: Langkah-langkah di AS, termasuk intervensi Presiden sebelumnya, Donald Trump, dipantau oleh Uni Eropa. Larangan penggunaan TikTok di ponsel kerja politisi Jerman menjadi contoh.

Pandangan dan Spekulasi

• Dampak Finansial: Meskipun penjualan di AS hanya menyumbang sebagian kecil dari pendapatan ByteDance, larangan dapat memengaruhi reputasi dan investasi perusahaan.

• Potensi Manfaat Bagi Negeri Lain: Kemungkinan pelarangan operasi TikTok di AS bisa memberikan kesempatan bagi negara lain, termasuk Jerman, untuk meningkatkan visibilitas di platform tersebut.

Pengaruh Kebijakan Trump dan Tindak Lanjut

• Pengawasan Mahkamah Agung: Mantan Presiden AS, Donald Trump, berupaya melalui pengadilan untuk mencegah pelarangan TikTok sambil meninggalkan keputusan akhir pada pemerintahan berikutnya.

• Perkiraan Strand: Analis seperti John Strand meyakini bahwa pendekatan Trump dapat berdampak signifikan terhadap kebijakan AS dan Uni Eropa terkait TikTok.

Sementara situasi terus berkembang, pasar AS tetap menjadi fokus utama ByteDance meskipun kontribusi finansialnya relatif kecil. Perdebatan seputar akses data dan hubungan dengan pemerintah Cina terus menjadi sorotan, menimbulkan dampak global pada industri teknologi dan regulasi sektor digital.